Minggu, 02 Agustus 2009

Salam Redaksi

Assalamu’alaikum Warohmatulllahi Wabarokatuhu

Puji syukur kehadirat Allah ‘azza wa jalla atas karunia-Nya yang telah memberikan anugerah dan nikmat yang tiada banding dengan terbitnya Bulletin” IJTIHAD “ yang perdana di bumi Almamater kita tercinta Al-In’am.

Selanjutnya Rahmat dan keselamatan semoga senantiasa tetap mengalir bak semerbak wangi kembang melati yang aromanya menembus tujuh petala bumi, ke pusara baginda Gusti Kanjeng Rasul Muhammad S.A.W sang kekasih dan pujaan hati.
Selanjutnya.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa tradisi menulis di kalangan warga pesantren sudah berlangsung sejak lama, hal ini bisa kita lihat dari kaya-karya Ulama’ Salafuna Al-Shalihien semisal Hadlratussyekh Hasyim Asy’ari (Rois Akbar NU), Syaikhona Muhammad Kholil Al-Bangkalani,Imam Nawawi Al-Banteni, Syekh Mahfudh Al-Tarmasi Kediri, K.H.Mahdi Kamaluddin(Kakek Pengasuh Al-In’am) dan dalam konteks kemaduraan ulama’yang masih produktif menulis sampai sekarang adalah Beliau seperti K.H.Habibullah Rois (Pengasuh PP Al-Is’af Kalabaan Guluk-Guluk), K.H.Thaifur Ali Wafa (Pengasuh PP Assadad Tanjung Ambunten), D.Zawawi Imron (Budayawan madura) dan masih banyak lagi sederet nama penulis laiinnya.

Maka kita sebagai “ santri “ patut mengacungkan dua jempol atas kegigihan dan keseriusan mereka dalam mempertahankan tradisi luhur tersebut. Bisa dibayangkan oleh kita seandainya tradisi menulis itu hanya berhenti pada zaman Mujtahid yang empat yang merefleksikan hasil ijtihad nya dalam bentuk goresan-goresan dan untaian pena dalam kertas yang dapat kita nikmati manfaatnya sampai saat ini, lalu sesudah itu tidak ada lagi? Wallahu a’lam Bisshawab.

Kami berharap dengan lahirnya Bulletin “IJTIHAD” ini mampu melahirkan penulis-penulis handal yang mampu mewarnai wajah-wajah dunia dan menggetarkan seluruh penjuru jagat raya ini. Terutama kader-keder Al-In’am secara lebih khusus semoga mampu menjadi insan yang mampu berijtihad merobah desains dan perwajahan dunia. Amien.

Akhirnya Redaksi hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut bersusah payah menyumbang ide-ide Brillian dan doa demi suksesnya Bulletin “IJTIHAD“ perdana ini.Saran, kritik, masukan sangat kami harapkan.
Selamat Membaca, dan Ber-Ijtihad !

Wassalam. [Redaksi]

Opini

“Rethinking” 20% Anggaran Pendidikan”

Oleh: Juma’ Darmaputra*

Sinyal terang anggaran pendidikan nasional telah diberikan pemerintah melalui pidato kenegaraannya (15/08/2008) tentang optimalisasi anggaran pendidikan nasional sebesar 20% dari pendapatan negara dan anggaran pendapatan daerah. Kabar ini akan sangat memberikan angin segar bagi masa depan pendidikan nasional Indonesia yang sampai saat masih mencari bentuk dan formasi yang benar dan sesuai dengan kontekssosio-kultural bangsa.

Tentunya, kabar ini patut mendapatkan apresiasi yang cukup serius dari masyarakat. Karena selama ini para akademis, intlektual, para praktisi pendidikan dan mayarakat secara umum sangat mempersoalkan minimnya anggaran pendidikan. Anggaran pendidikan yang diamanatkan oleh UUD 20%, ternyata tidak bisa terealisasi dengan baik. Padahal sudah jelas dalam pasal 31 ayat 4 UUD 1945 bahwa “negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan pendidikan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional”.

Optimalisasi anggaran pendidikan sebesar 20% merupakan langkah pemerintah dalam memenuhi amanat konstitusi. Walaupun dana terbatas namun demi kemajuan sebuah bangsa hal itu bukan apa-apa, karena sampai saat ini tercatat bahwa dana pendidikan telah melonjak naik 154,2 triliun dari dua tahun sebelumnya yang hanya sebesar 78,5 triliun. Tambahan anggaran pendidikan yang akan dialokasikan tahun depan sebesar 46,1 triliun. Jika anggaran dari 20% dari total belanja negara tahun depan mencapai Rp 1.122,2 triliun atau sebesar Rp 178,9 triliun, maka dengan adanya tambahan dana sebesar 46,1 triliun akan menjadi Rp 224 triliun. (Kompas 16/08/2008).

Jumlah anggaran pendidikan itu sudah termasuk alokasi dana di Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama dan Dana Alokasi Umum (DAU) pendidikan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan dan Dana Bagi Hasil pendidikan serta dana otonomi khusus (Otsus) pendidikan.(Kompas16/08/2008).

Alokasi anggaran dana pendidikan sebesar 20% akan dijadikan modal untuk merehabilitasi ratusan gedung sekolah yang rusak, membangun puluhan ribu kelas dan ribuan sekolah baru, peningkatan mutu dan fasilitas sekolah, perbaikan kesejahteraan guru, dosen, dan peneliti serta beasiswa dan lain sebagainya. Peningakatan penghasilan dosen dan guru akan meningkat naik mencapai 1,855 juta atau dua kali lipat lebih besar lagi dari penghasilan guru atau dosen yang sebelumnya hanya sebesar 842.600 perbulan.

Kebijakan pemerintah mengenai optimalisasi anggaran pendidikan sebesar 20% sangat bagus dan apreciate sekali. Kebijakan itu patut kita ajuakan jempol dan syukuri, tetapi dengan penanganan yang akuntabel, transparan, proporsional, profesional dan bertanggung jawab. Karena dalam hal ini, pemerintah telah berusaha menjadi pemimpin yang baik dan peduli terhadap nasib dunia pendidikan bangsa. Namun, kita harus memikirkan ulang konsekwensi dari itu semua. Jangan-jangan kebijakan itu justru menimbulkan masalah yang lebih besar lagi.

Karena, kalau sampai kita mengabaikan kemungkinan yang akan terjadi, adanya praktek korupsi dana pendidikan akan semakin subur terjadi. Selama ini politisasi dana pendidikan dan korupsi dana pendidikan merupakan hal yang lumrah dan biasa terjadi. Sehingga kehati-hatian dalam mengelola prosedur dan penyalurannya harus tepat sasaran dan tepat guna, jangan sampai dan sebesar 20% terbuang sia-sia dimakan tikus-tikus/ koruptor pendidikan.

Mental korupsi dalam dunia pendidikan menunjukkan posisi yang cukup serius, yaitu dengan menempati urutan kedua setelah Departemen Agama. Ia adalah sebuah anomali. Mana mungkin pendidikan Indonesia bisa berkembang dan maju kalau metal dan watak korupsi di parlemen telah merasuk dan menelikung dunia pendidikan. Alih-alih meningkatkan mutu SDM, tetapi praktek penyalahgunaan dana itu semakin besar.

Maka, dalam konteks ini kita harus berhati-hati terhadap segala bentuk kapitalisasi pendidikan atau perdagangan pendidikan. Karena saat ini dana sebesar itu merupakan lahan empuk untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya, bagi mereka yang memiliki mental korupsi dan -dalam bahasanya Darmaningtyas-project oriented. Mengingat bahwa indoensia saat ini telah dihuni para koruptor kelas kakap (white collar crime).

Dimana-mana kita akan menemui praktek korupsi, mulai dari dana pendidikan, dana sosial, keagamaan dan lain sebagainya telah ditikam dengan praktek korupsi sang koruptor. Hasil audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) memberikan penjelasan bahwa rendahnya tingkat kemempuan mengelola anggaran pemerintah telah meningkatkan tingkat kebocoran dan inefisiensi dana pendidikan yang tinggi. Kebocoran dan inefisiensi dana itu telah terjadi di semua lapisan atau strata sekolah, mulai SD, SMP sampai PT. Menurut Darmaningtyas bahwa anggaran pendidikan yang tingi hanya memiliki makna bagi upaya peningkatan mutu pendidikan nasional. Bila seluruh dana itu terserab untuk pengembangan pendidikan secara efektif dan efisien, maka praktek korupsi, kolusi dan nepotisme tidak akan terlalu banyak terjadi, dengan adanya kontrol dan fungsionalisasi sudah ada serta kematangan konsep.

Anggaran pendidikan itu akan sangat menentukan arah kemajuan pendidikan kita, selama konsep, tujuan, kontrol dana pendidikan bisa dijalankan dengan baik. Adanya praktek korupsi, kapitalisasi pendidikan dan adanya project oriented bisa dianulir dan diberantas. Mutu SDM Indonesia tidak akan pernah membaik selama penyelenggaraan pendidikan juga kacau.

Pendidikan Indonesia tidak akan mengalami perubahan yang signifikan kalau tingkat korupsi dana pendidikan masih tinggi. Padahal harapan semua bangsa adalah dari pendidikan yang baik. Pendidikan akan sangat menentukan tingkat mutu sumber daya manusia. Karena pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia. Pendidikan akan mampu merubah tatanan dan peradaban bangsa menjadi lebih baik dan bermutu. Benar, apa yang dikatakan Darmaningtyas (2005) bahwa pendidikan merupakan “aset” bangsa yang paling berharga. Anggaran pendidikan merupakan jalan menuju arah pendidikan yang baik. Pendidikan yang baik adalah mesin pencetak generasi gemilang. Perbaiki pendidikan, perbaiki kualitas SDM bangsa.

* Alumnus SMA Pesantren Al-In’am, kini melanjutkan studi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Kolom Budaya

Arak Arakan, Perayaan Humanistik-Sosialis

Oleh: Matroni el-Moezany*

Berangkat dari kegelisahan yang akhirnya menjadi nilai luhur dari terciptanya tradisi-tradisional yaitu apakah mungkin dalam nilai-nilai tradisi terdapat keluhuran dan kearifan watak manusia? Mungkinkah nilai-nilai tersebut dipertahankan sepanjang masa? Bagaimana cara menggali dan melestarikannya. Jadi dengan kita bertanya, kearifan itu bisa kita ketahui.

Salah satu dari sekian banyak pertunjukan kebudayaan atau tradisi yang khas dan sungguh unik di Madura adalah adanya Arak Arakan. Meski telah banyak berbagai pertunjukan modern yang relatif praktis dan menjanjikan kepuasannya lebih-lebih lewat Arak Arakan , masyakarat Madura membuktikan bahwa warisan kebudayaan dan tradisi nenek moyang lebih mempunyai nilai filosofis yang sangat tinggi dalam hubungan dengan masyarakat lain. Mayoritas masyarakat menyadari betul bahwa Arak Arakan adalah suatu bentuk khazanah local dan budaya yang sangat penting yang harus dijaga eksistensinya.

Arak-arakan adalah seni pertunjukan yang unik dan sederhana. Kehadirannya tidak saja dibutuhkan oleh komunitasnya, tetapi juga dinantikan oleh warga masyarakat yang lain. Upacara yang dilatarbelakangi berbagai harapan dan kehendak ini menyatu dengan kebutuhan akan tontonan yang jarang dinikmati oleh warga setempat.

Arak-arakan sebagai bentuk ritual, dalam konteks sosiologis, menjadi bentuk kebersamaan sekaligus saling ketergantungan antar warga masyarakat untuk mencapai suatu tujuan. Bahkan bentuk ritual sudah menjadi bagian hidup masyarakat. Bentuk ritual adalah penampilan kembali atau representation, atau awal penampilan, dan peniruan kehidupan, tetapi yang selalu memiliki tujuan akhir. Seperti yang diamati oleh Brandon bahwa bagi masyarakat di negara-negara Asia Tenggara, prosesi upacara tidak sekedar bermakna mistis tetapi juga tontonan. Warga masyarakat terlibat sebagai pengikut upacara sekaligus sebagai penonton, dan keduanya berlangsung secara simultan tanpa mengganggu satu sama lain.

Arak-arakan di Madura dalam konteks seni pertunjukan menjadi suatu “jembatan” antara kehidupan yang “sebenarnya” dengan seni. Seperti yang dikatakan oleh RM Soedarsono bahwa segi rohaniah upacara harus dikedepankan melalui penampakan simbol-simbol yang mengandung komponen seni pertunjukan. Simbol-simbol yang beragam ini menjadi tempat bersandar bagi penonton untuk maksud dan keperluan tertentu.
Sebaliknya keindahan yang terwujud melalui komposisi simbol estetis yang dipertontonkan pada penonton tidak semata bagi penonton “kasat mata” tetapi juga yang “tidak kasat mata” yang berhubungan dengan upacara yang terselenggara.

Komposisi simbol estetis menjadi suatu bentuk tontonan yang menyajikan aspek-aspek estetis di dalamnya, sehingga tontonan tersebut dapat dinikmati oleh seluruh warga masyarakat tidak terkecuali di luar komunitas penyelenggaranya. Maka komposisi simbol estetis dalam sebuah upacara mampu mendasari suatu perwujudan yang disebut sebagai seni pertunjukan.

Sebab, dengan adanya tradisi ini terlihat jembar (gembira) dengan ditampilkan acara Arak Arakan ini. Mereka bisa menikmati permainan yang dimainkan, artinya dalam tradisi ini tidak hanya anak-anak tapi juga orang tua serta ibu-ibu yang ikut andil menikmati keindahan dan keasyikan tradisi tersebut.

Arak Arakan merupakan kontes dengan diiringi permainan manusia berbaju kera, manusia berbaju wanita cantik, dan harimau jadi-jadian yang beri aksesoris layaknya orang berdandan cantik yang diiringi musik saronen yaitu sejenis musik yang terdiri dari terompet, kendang, gong, dan sek-sek. Sepintas Arak Arakan ini mirip seperti reog, cuma ada perbedaan dalam beberapa hal. Jika dalam musik saronen adu bagus musik dan jogetnya untuk menentukan baiknya, dalam Arak Arakan di samping musik saronennya, juga joget dan permainan yang dilakukan oleh manusia berpakaina wanita cantik, manusia perpakaian harimau dan manusia berpakian kera.

Arak-arakan ini memberikan pada pembaca satu alternatif pendokumentasian bentuk upacara ritual dengan pendekatan seni pertunjukan. Upacara yang menjadi suatu budaya lisan dicoba dikenalkan melalui budaya tulis. Selama ini sangat jarang suatu fenomena ritual dimaknai melalui pendekatan seni pertunjukan. Dengan membaca bahkan mengembangkan kearifan local ini, maka akan terkuaklah kekayaan idiom-idiom kebudayaan bangsa Indonesia. Dengan demikian kita mampu mengenal dan memahami keberagaman budaya kita dan secara arif menyikapi perbedaan-perbedaan idiom-idiom etnis di dalamnya.

Matroni el-Moezany* adalah Allumni Al-in’am, sekarang sedang melanjutkan studinya di UIN SUKA Yogyakarta dan menjadi pemerhati masalah kebudayaan. Tinggal di Yogyakarta.

Wawasan

Pesantren di Tengah Kemajuan Teknologi

Pesantren adalah sebuah institusi keagamaan yang di dalamnya mempunyai banyak nilai yang cukup strategis dan signifikan dalam memberikan arahan dan pengarahan bagi masyarakat baik dalam konteks sosial maupun keagamaan. Usaha untuk membina dan menjaga keabsahan serta karismatik sebuah pesantren tidaklah begitu mudah, akan tetapi banyak membutuhkan kesadaran dan pengorbanan, baik fisik maupun ekonomi dan lain sebagainya. Pesantren juga menjadi salah satu etika bagi moralitas remaja dan mesyarakat.

Dengan karakteristik demikian secara internal pesantren berkewajiban untuk melaksanakan tugas-tugasnya dalam masyarakat. Dan secara internal pesantren itu bagaimana bisa membangun dan berintraksi dengan masyarakat, supaya ada keterkaitan yang kerap kaitannya dengan moralitas anak diluar kegiatan pesantren.

Pada tahun 80-an Pesantren memang termasuk lembaga yang sangat terbelakang untuk menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapinya. Khususnya dalam masalah teknik dan material yang sangat terbatas. Nah, semenjak tahun 2000 Pesantren mulai mengintropeksi diri, bagaimana keterbelakangan itu tidak dialami lagi oleh Pesantren. Pada saat itu pula Pesantren menyadari bahwa dalam lembaga itu masih banyak kelemahan untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan- kehidupan di era global saat ini.

Pengembangan sistem informasi dan komonikasi di pesantren mulai digalakkan. Sedikit demi sedikit pesantren sudah bisa berintraksi dengan dunia-dunia luar, akan tetapi dalam perubahan-perubahan tersebut pesantren tetap kokoh menjaga nama baik dan karismatiknya. Pada umumnya pesantren dulu hanya diperankan oleh seorang kiai dan santrinya. Tetapi sekarang tidak. Pesantren adalah sebuah lembaga yang di dalamnya terdapat multi Ras.

Tidak jarang orang mengatakan, kalau anak didiknya disekolahkan di pesantren akan banyak ketinggalan pengetahuan yang seharusnya ia pelajari. Terutama pengetahuan yang kerap kaitannya dengan tegnologi. Mereka fikir dizaman yang tengah maraknya kecanggihan alat-alat eletronik, anak tersebut akan menjadi GAPTEK. Hal itu tak ubahnya mereka mengatakan kalau pesantren adalah sebagai pemicu dari kebodohan. Khususnya dibidang tegnologi. Lain halnya dengan sekolah-sekolah negri terfavorit yang fasilitasnya lebih dominan dari pada pesantren.

Mendengar perkataan yang sangat sengit itu, rasanya tidak terima kalau pesantren di fonis sebagai salah satu penyebab salah satu kebodohan anak. Dewasa ini jika kita fikir-fikir, pendidikan dipesantren ataupun non pesntren pada hakikatnyan sama. Hanyalah sebagian kecil saja yang membedakan, yaitu sistem pengajaran dan pelajaannya. Kalau di pesantren siswanya banyak di tuntut untuk mendalami ilmu-ilmu agama, ilmu-ilmu yang bernilai Religius, seperti pelajaran kitab kuning ( tafsir, fiqih, tasawuf, hadits dan sebagainya). Namun di sekolah negri tidak.

Belajar ilmu agama yang memang erat kaitannya dengan islam bukan hanya kewajiban kita sebagai orang muslim, di samping itu juga agar bisa membentengi kita dan anak-anak didik kita, bagaimana berkiprah di masyarakat nanti, tidak hanya mencukupkan Yasin dan Tahlil saja. Pesantren cukup banyak berperan dalam kehidupan sosial. Yang jelas tujuan utuma dari pesantren tak lain untuk mencetak anak didiknya agar berwawasan luas mengenai ilmu keagamaan dan berakhlakul karimah dengan baik.

Namun bukan berarti harus meninggalkan pelajaran umum. Justru sekarang banyak allumni pesantren yang melanjutkan studinya kejenjang yang lebih tinngi tidak kalah saing dengan orang-orang memang mengenyam pendidikan disekolah terfavorit. Kita dapat membuktikan bahwa tingkat kemampuan dan keberhasilan anak tidak sepenunnya bisa diukur di sekolah mana mereka itu belajar. Namun kerajinan serta minat anak yang menjadi acuan agar supaya mereka menjadi orang yang sukses. Apalagi di zaman sekarang manyoritas anak mengalami kemerosotan yang begitu pesat. Jika tidak memiliki jiwa yang teguh pendirian dan berakhlakul karimah, kemungkinan besar akan terseret oleh kehidupan-kehidupan Trend yang berbau kelakuan negatif saat ini.
Sangat naif sekali melihat anak atau ramaja yang kerjaanya hanya nongkrong kesana-kemari. Bahkan mereka bangga dengan model-model yang banyak mengundang hal-hal negatif.

Sangat naif sekali kalau semestinya anak-anak muda menjadi teladan penerus bangsa, sedangkan kehidupannya telah diwarnai dengan hal-hal yang senonoh. Adapun salah satu alternatf untuk meminimalisir peristwa-peistiwa tersebut yaitu dengan adanya pesantren. Dalam sebuah pesantren, anak bisa ditolerir agar tidak bebas berkeliaran, bahkan dilarang keras keluar dari lingkungan pesantren tanpa seizin petugas. Karena jika anak itu sudah bergaul bebas, otomatis ia akan ikut dan meniru bagaiman tingkahlaku teman tersebut.

Fungsi pesantren sebagai institusi sosial yaitu sebagai berikut. Pertama, menjadi sumber nilai dan moralitas. Kedua menjadi sumber pendalaman nilai dan ajaran keagamaan. Ketiga, menjadi pengendali atau filter dengan perkembangan moralitas dan kehidupan spiritual. Keempat, menjadi perantara berbagai kepentingan yang timbul dan berkembang di masyarakat dan menjadi sumber praksis dalam kehidupan. Nah, dengan hal itu kita bisa lihat betapa pentingnya sebuah pesantren dalam sebuah kehidupan masyarakat.

Marsus Ala Utsman* Kelahiran Sumenep, sekarang masih tercatat sebagai siswa XIIB SMA Pesantren Al-In’am.
e-mail: marsus_nu@yahoo.co.id.

Cerpen:

Good Bye, Lindri

Oleh: Silvia Tz el-Rasyid

Aku dengan kehidupanku, hanya aku yang tahu. Pagi itu aku benar-benar ter puruk karena ibu menyeramkan kopi pahit. “plasss...”. suara itu masih terus berayun-ayun di telingaku dan masih terasa perih dipipiku. Saat itu ibu begitu geram dan marah sehingga melayangkan tangannya kemudian hinggap dipipiku.
“Ibu sudah beberapa kali bilang, jangan lagi bertamu kerumah Lindri“ begitulah ibu dengan kemarahannya meledak. Aku hanya bisa menundukkan kepala dan meneteskan air mata dipipi.

Aku selalu bertanya-tanya pada diri sendiri, kenapa Lindri dan keluarganya yang harus aku jauhi. Sore ini aku kembali menemui Lindri, di tempat biasa, danau dekat warung mak Ija, penjual nasi.

“Lin, aku ngak tahu, kenapa orang tuaku melarang kita berkomonikasi“
“Apa salah dan dosaku kak, mengapa harus ada tabir di antara kita?“ suaranya lirih dan lembut penuh kekecewaan.

“Maafkan kakak Lin, karena telah gagal menjadi seorang kakak yang baik“ Aku berusaha meraih pipinya, tapi sesegera ia mengusap air matanya dengan jemari lentiknya. Satu sampai dua jam, aku dan Lindri hanya membungkam, disaksikan para kodok yang sedang menyanyikan lagu asmara. Membuat aku merasakan sesuatu yang beda dari sebelumnya. Mungkinkah aku sedang mencampur adukkan perasaan ini?. Lindri menjadi adikku ataukah hari ini aku menganggapnya sebagai kekasihku. Aku tidak boleh menghianati persaudaraan ini.

“Lindri, kakak pulang dulu. Jaga kesehatan ya, jangan lupa makan teratur“ ucapku.
“Lindri ingin banget mengunjungi rumah kakak tapi....”
“Sudahlah, kakak yakin besok atau lusa semuanya akan berubah”
Tok tok tok... “Assalamu‘alaikum,“ kalimat pertama sesampainya didepan pintu. Kudengar suara sandal jepit ibu sedang menghampiri pintu yang beru saja kuketok.
“Salam... dari mana saja Jono?“ selalu kata-kata itu dan ketutnya menjadi camilanku setiap pulang kerumah,“ “Dari teman bu,“ “Jangan pikir ibu tidak tahu kelakuanmu didanau, menemui si Lindri putri dari juragan Slamet itu kan?“ Aku terkejut ketika ibu memfokuskan penbicaraannya terhadap juragan Slamet. Dari mana ibu mengetahui hal itu ?.

Aku selalu berusaha mencari tahu, mengapa kelurga ini melarangku bertamu kerumah Lindri. Salah satu usahaku, aku sering kali mendekatkan telinga dipintu tertutup rapat, kamar ibu dan bapak. Saat mereka berbincang renyah dengan nada berbisik-bisik. Mereka tidak pernah memberikan satu alasanpun padaku, lebih-lebih ibu. tapi kata bapak, keluraga Lindri pernah menyakiti ibu.

“Jono, sebentar“ perlahan aku membalikkan badan kearah suara itu. Suara yang menggelegar, ciri khas suara bapak. Seakan membangunkan binatang-binatang liar yang tertidur pulas ditengah hutan. “Mau menemui si Lindri lagi, hah?“ Sekali lagi aku tak membalas dua patah kalimat bapak. Sudah kuduga, bapak memang tidak hafal kata-kata lain selain itu dan itu saja. Aku rindu danau itu. Dua hari ini, aku tidak bisa menemui Lindri karena ibu menyibukkanku dengan pekerjaan rumah. Begitulah siasat ibu agar aku tidak menemui Lindri didanau. Pada hal sekarang Lindri sedang sedih karena akan ditunangkan dengan pilihan orang tuanya, yang tidak ia cintai.

Lindri pasti membutuhkan aku. apa benar yang dikatakan bapak, kealurga Lindri pernah menyakiti ibu. Siniskah mereka?. Kejam dan brutalkan mereka?. Atau bapak membohongiku. Siapa sebenernya yang harus aku percaya. Ibu dan bapak?. Atau Lindri dan keluarganya yang selama ini salalu ramah dan baik padaku?.

Pagi ini aku menanyakan sesuatu pada ibu. “ibu, kalau boleh, Jono ingin minta penjelasan sama ibu. Tolong katakan sejujurnya, ada apa diantara ibu dengan keluarga Lindri?. Jelaskan sesuatu tentang hal hal itu!.“ Aku tidak berani menatap sepasang mata ibu. “Jono, tatap mata ibu“ sepertinya pagi ini aku merasakan kedamaian, tutur kata ibu yang lembut membuat aku berjiwa tenang dan merasa memiliki sesuatu yang baru yaitu, kedamaian yang selama ini kurindukan. Kembali ibu melanjutkan pembicaraannya, “ibu minta maaf Jono, karena ibu tidak bisa memberikan penjelasan apa-apa“

“Tapi kenapa Lindri harus terlibat bu, apa ia pernah menyakiti ibu?. Jono sangat menyayangi Lindri karena Jono menganggapnya sebagai adik kandung“
“Jadi... slama ini kamu dekat sama Lindri bukan karena kamu suka sama dia?“
“Tidak, sama sekali tidak“
“Jono, ibu tahu niat baik kamu, tapi apapun alasan kamu, ibu tetap tidak akan mengijinkan kamu dekat sama Lindri apalagi keluarganya“
“Tapi...“
“Sudah, jangan ibu bikin emosi lagi“
Aku tak berkutik dan tidak tahu lagi harus bagaimana. Tapi aku tidak boleh menyerah. Aku harus bisa mengambil hati ibu agar mau memberikan satu penjelasan, karena aku yakin, pada akhirnya ibu pasti luluh. Tidak mengapa kemaren dan hari ini gagal tapi esok pasti kudapati.

Hari ini adalah hari kesepuluh, aku absen menemui Lindri. Aku akan mencoba membujuk ibu lagi, “bu,“ kurengkuh tangan ibu.
“Jono, ibu paham. Sudah saatnya ibu menceritakan semuanya. Dan tak layak ibu membebani kamu seperti ini“ Ibu menghela napas sejenak.
“Detik ini ibu akan menceritakan sesuatu, tentang masa lalu ibu“ Sambil membelai-belai rambutku, ibu memulainya.

“Dulu, bapak Lindri adalah tunangan ibu.“ Betapa sorot mataku tertuju kemasalalu ibu. Seakan masa-masa itu hidup kembali. Tak sabar aku menunggu kronologisnya.
“Selama lima tahun ibu dan bapak Lindri mengikat hubungan. Selama itu, ibu menganggap baik-baik saja dengan hubungan itu. Tapi...“ Ibu memelukku dengan erat dan hangat, menumpahkan kasih sayangnya. “Tapi, bapak Lindri menghianati ibu. Dia melamar Mia, ibu kandung Lindri. Tanpa memutuskan ibu” Perlahan percikan air mata ibu menetes kelenganku ditengah pelukannya “pada hal ibu sangat menyayanginya, Jono.
Dan ibu tidak pernah berpaling darinya. Karena lamarannya diterima oleh Mia, maka seminggu kemudian mereka melangsungkan akad pernikahan.“ Aku pun tidak kuat membendung air mata ini semakin menderas. “ Setelah beberapa bulan kemudian, ibu menerima telpon dari bapak Lindri. Dia minta maaf dan mengakui kesalahannya. Dia menikahi Mia karena punya segalanya dibanding ibu “. Ibu menghela napas lagi “dua tahun kemudian, ibu bertemu dengan bapakmu. Ibu merasa nyaman dan bahagia deagannya dan tak lama kamudian ibu menikah dengannya. Itu sebab, mengapa ibu melarang kamu dekat dengan Lindri sekaligus keluarganya. Ibu sangat sakit hati atas sifat bapak Lindri.“ Air mataku seakan terkuras. Aku tidak membayangkan, jika aku adalah ibu.
Jika Lindri tahu akan hal ini, pasti sangat sedih. Aku tidak ingin dia kecewa dengan bapaknya. Tapi, bagaimanapun dia harus meneriama kenyataan in. Dan hari ini aku akan membuka lembaran baru. Hidup tanpa seorang adik Lindri hanyalah teman biasa. Entah mengapa semua ini terjdi padaku.

Silvia, XIIB SMA Pesantren Al-In’am


Sebongkah Pengorbanan

Oleh : Faizah, VIII B Mts Al-In’am

Iza, sudah dua hari ini tidak keluar dari kelasnya. Sepi, sunyi terasa menyatu dijiwanya, yang ada di pikirannya hanyalah Evan. Disela-sela kesepiannya, ia mengambil buku hariannya. Ia curahkan segala isi hatinya.

Kepasrahan telah kupupuk dalam hati untuk menhapus duka
Yang menyelimuti jiwa...
Namun ternyata, aku kalah dalam bayangmu
Kasih, sekian lama kuarungi langkah tanpa dirimu
Kini yang tersisa hanyalah kisah lama yang membisu
Diantara kita berdua.

Seusai curhatannya, ia meletakkan bolpennya. Tiba-tiba Cinta datang.
“Iza, Ilfa nunguin kamu tuh, diluar“ kata Cinta. Iza segera menemui Ilfa.
“Hai Fa, uda lama menunggu?“
“Ya nggaklah, baru semenit“ balas Ilfa. Dan ia memainkan ponselnya.
“Fa, kok cuma mainin Ponsel sih, mau ngomong apa?“ tanya Iza.
“Iza, masihkah dihatimu tersimpan segelintir cinta untuk Evan?“ tanpa basa-basi Ilfa telanjangkan kata-katanya.

Iza menjatuhkan pandangannya disetiap orang yang berlalu lalang disekitarnya. Kemudian ia menumpahkan jawaban.
“Jujur, aku nggak bisa ngerubah presaan itu, Fa!“
“Apa kamu masih mencintai Evan?“ tanya Ilfa sekali lagi.
“Maafin aku Fa“ jawab Iza.

“Jika memang semua ini benar, inilah reaksinya, cinta memang tak mesti memiliki. Perlu kamu tahu Za, aku ingin orang yang aku cintai bahagia, jadi tolong buat dia bahagia. Demi semuanya, aku rela“

Walau ada sebutir air mata yang tertahan dimatanya namun Ilfa yakin pengorbanan ini lebih baik.
“Apa maksud perkataanmu tadi, Fa?“ Iza berkata kaku.
“Bahagiakan Evan!“ Ilfa mendekatkan suaranya ketelinga Iza. Kemudian ia beranjak pergi.

Setenang samudra hati kita...
Tanpa badai dan gelombang, walau angin datang
Mencoba untuk menggoyah hatiku
Dan untaian cinta yang kita rajut
Ditengah sesaknya nafas duka, semoga kan bertahan
Menyempan asa dan harapan disetiap relung jiwa kita.

Angin segera menerpa pohon ketika Iza mengenjakkan kaki diperaduannya. Kini, ia bermaksud mengejar cinta yang tlah lama terkubur, mengejar Evan yang slalu menjadi penghias mimpinya. Tanpa lelah Iza terus melangkahkan kakinya tuk menemui Evan.
Alangkah terkejutnya saat Evan membuka pintu dan menemukan Iza dihadapannya yang tengah berdiri. Mereka terpaku, ribuan kata terengkai dalam hati, namun apalah daya, bibir tak mampu brucap untuk melukisnya. Sementara api asmara semakin lama semakin berkobar. Mereka saling menatap dalam kebisuan.

“E... Evan,“ sapa Iza.
“Iza... “ ucapannya terpotong.
“Evan, aku datang untuk menemuimu dan mencari sesuatu yang telah lama menghilang. Ada orang bilang, jika mimpi tak datang menghampiri kita, maka kita yang harus menghampirinya“
“Apa maksud?“

“Van, dulu, sekarang maupu selamanya. Perasaan ini akan terus terpatri dan tidak akan pernah mengelupas“ Jalasnya. “Van, dengar aku. Ilfa dan Cinta yang meyakinkan aku untuk mendatangimu“
“Za, aku tidak bisa berbohong lagi. Cintaku seutuh bulan purnama dilangit ketujuh. Seayu pesonamu. Secantik taman Firdaus. Dan setulus hati ini“ Evan merengkuh tangan Iza dan meletakkan didadanya berakhir semua keraguan yang tersisa hanyalah kebahagiaan.



Neng Ningsih

Cerpen Selendang Sulaiman*

Langit biru terang, bulannya bulat bercahaya. Dengan kerlip segelintir bintang. Serupa tahi lalat disudut atas kanan bibir Ningsih. Parasnya seperti purnama. Berperawakan sedang, antara orang Belanda dan Jepang. Langsing, dengan tubuh sintal memikat, langgam lenggoknya lembut, lambai tangannya laksana kepak sirip ikan, langkahnya bagai ombak pasang ke tepian, ketika bertegur sapa, halus, sehalus layar berkibar. Sesepoi angin mendesir halus di tepi pantai.

”Neng,” begitu orang-orang memanggilnya. Kepribadiannya yang santun membuat orang-orang kampung kagum. Sebab beda dengan kakak adiknya, Bapak Ibunya dan masyarakat setempat sekampungnya. Padahal ia dilahirkan di kampung yang sama dan nenek moyang yang sama, yang ketika bicara atau bercakap cendrung keras dan lantang. Mereka dikenal sebagai manusia pasir. Sebab saban hari mereka tidur tempatnya di atas pasir. Ningsih hidup di tengah keluarga sederhana.

Di antara rumah-rumah sederhana, memanjang pantai, selayak deretan perahu-perahu. Pekerjaan bapaknya nelayan. Sebagaimana pekerjaan para masyarakat yang hidup di tepi pantai. Setiap menjelang malam, para nelayan menuju perahunya masing-masing. Bapak Ningsih dengan gagahnya menggendong karung di punggung kananya. Ia kelihatan semangat sekali tampak dari langkah kakinya sebagaimana para Prajurit Arya Wiraraja sedang berjalan menuju arena perhelatan perang melawan para pasukan yang dikirim raja Buleleng dari Bali untuk menculik Putri Raja di Keraton. Sedang di tangan kirinya, buntalan jala, dan jaring, serta sebungkus nasi jagung. Tidak pernah lupa sebotol kecil kopi kental bergantung di pinggang kanannya, sebagai penangkal kantuk. Di sana perahu-perahu bergoyang-goyang bermain angin. Mereka pada siap mengayuh dayung, jalankan perahu menyapu gelombang ombak dan badai sekalipun. Demi sekedar sesuap nasi untuk menghidupi anak istri.

”Ka’, udara malam dingin sekali. Ini, jadikanlah penghangat tubuhmu!” Saran ibu Ningsih pada suaminya seraya menyodorkan buntalan sarung. Suaranya serak mendayu diserpih angin musim, mengalun bersama kibar layar dan kecipak riak anak ombak, busa-busa hilir mudik ke tepian mencium pasir, memilin kapuk, membentuk buih. Tidak jauh perahu lepas landas dari pangkalannya. Ningsih tergopoh berlari kecil, sedikit terbirit menuju pantai, mengejar laju perahu bapaknya yang kian menengah, tiang layar tampak gagah, berkibar.

”Bapak, pak...! hati-hati.!” Teriaknya, sekeras mungkin menjangkau jarak. Dari atas perahu, bapaknya memberi isyarat, mengibas-ngibaskan buntalan selimut di tangannya. Ningsih tersenyum. Berbalik menuju rumahnya. Sebelum malam larut, ia membenamkan mata. Mencipta mimpi tentang tujuh bintang terangkai di jala dan jaring. Atau tentang bulan yang jatuh di kain layar perahu.

***

Burung-burung camar berkicau di reranting pohon cemara, sahut menyahut. Kecipak lirih anak ombak damai menyisir bibir pantai sesepoi angin mendesir. Pertanda pagi di ambang cakrawala. Sebentar lagi, tepi pantai di penuhi perahu-perahu yang semalaman arungi lautan. Kaum perempuan, para istri, kembali jaga dari tidurnya meski belum tanak. Begitupun Ningsih, dengan ringan melepas mimpi di atas dipan.

Perahu-perahu bersandar. Suasana pagi berganti riuh oleh keramaian penuh kegirangan kaum perempuann, para istri serta anak-anak mereka, menyambut kedatangan sang suami.
Bocah-bocah lugu bermain pepasir. Selayak menoreh cita-cita dan impian. Selayak sebuah orkestra memecah buih di tepian, percakapan dan senda gurau mereka penuh kebahagiaan. Sempurnalah pagi, meski hanya dengan sebersit senyum dan gelak tawa geli anak-anak pasir bermain kejar-kejaran. Sesekali menghampiri bapaknya sambil berkata ”Bapak, ajari aku melaut!” kemudian pergi dengan gelak lugunya. Berlari lagi, kejar-kejaran menyusuri pantai.

Di antara ria bocah bocah, Ningsih penuh semangat membantu bapaknya, meski sekedar mengangkat seperangkat jala dan jaring satu persatu. Terpaan sinar matahari, terasa hangat, sehangat kopi yang Ibu Ningsih persipkan buat suaminya. Bersama sejenak mereka istirahat menikmati kopi yang telah disediakan oleh kaum istri. Rasanya tidak terlalu manis dan tidak pahit, dibikin sedikit kental. Untuk melengkapi istirahat, disulutnya sebatang rokok lintingan di celah sepasang bibirnya. Dengan satu hisapan, dadanya membusung ke depan, kedua matanya melek, sedikit berdahak. Maklum rasa tembakaunya masih rasa alami. Bau asap rokok itu, tidak menjadi masalah bagi kaum perempuan, para istri, sebab itu sudah menjadi biasa. Seruputan demi seruputan, hisapan demi hisapan, cerita demi cerita, dan ketawa demi ketawa usai melengkapi waktu istirahatnya. Selanjutnya bekerja lagi, dengan semangat yang tiada pernah rapuh layaknya batu karang. Semangat meraka tidak seperti air laut yang ombaknya terjadi pasang surut.

”Ah.....!!! akhirnya, selesai juga pekerjaan kita!” kata salah satu nelayan disambung dengan hisapan dalam rokok lintingan di bibirnya. Bersama-sama mereka kembali menuju rumahnya masing-masing. Meninggalkan perahu-perahu yang berderet rapi di pangkalannya, di tepian. Layar berkibar, seolah memberi salam. Perahu diistirahatkan. Kecuali layar yang tetap berkibar berdansa bersama angin. Para nelayan istirahat. Bapak Ningsih tergolek lesu di atas pasir dalam mandhapa. Melepas lelah dan kantuk. Hanya suara angin mendesir menyisir butir-butir pasir dan daun-daun mungil cemara di belakang rumahnya. Matahari beranjak, warnanya kemerahan.

Tidak seperti biasanya, para nelayan bersantai ria di rumahnya masing-masing. Sore itu tak satu nelayan yang kelihatan sibuk mempersiapkan segala peralatan untuk melaut. Malam harinya, perahu-perahu hanya bergoyang di pangkalannya. Sebab para nelayan tidak lepas landas melaut. Keesokan harinya, pagi menjadi sunyi. Tepi pantai sepi. Tanpa percakapan, tanpa gurauan, tanpa gelak tawa, pun tanpa girang bocah-bocah bermain pasir. Hanya anak ombak tenggelam kepalung cahaya mentari pagi. Bersama ikan menari ria, saling kejar di lautan, mengepakkan siripnya. Dan rembulan usai merampung purnama.

Satu minggu tepi pantai dan perahu ditinggal nelayan. Sebab sudah menjadi tradisi dan bahkan menjadi hukum adat warga setempat di kampung tersebut. Setiap pergantian musim, para nelayan tidak melaut. Sebab pada waktu tersebut merupakan hari naas para nelayan. Bagi para nelayan itu bukan masalah. Lantaran mereka menjadi ada waktu untuk ngumpul bersama dengan keluarga di malam hari. Bahkan di sempatkan untuk bertandang ke rumah-rumah tetangga. Satu minggu pula, bau amis ikan-ikan yang khas tak lagi tercium. Layar hanya berkibar mendebarkan kerinduan laut pada perahu-perahu yang menari di sisi bibirnya. Hanya Ningsih berdiri sendiri melepas pandang ke lautan sampai pada puncak bertemu langit biru.

Pekerjaan itu, Ningsih lakukan setiap sore. Selain untuk menikmati indahnya senja ia torehkan impian dan cita-cita ke jantung matahari. Tentang masa depan saudar-saudaranya serta anak cucunya kelak. Satu minggu berlalu. Nasib naas telah jauh dari perahu-perahu. Para nelayan kembali melaut, sebagaimana sedia kala. Bersama senja yang memantulkan seluit merah jingga yang timbul tenggelam di tubuh gelombang menjemput perahu. Para nelayan dengan gagahnya menuju perahunya masing-masing.

Dengan segala persiapan sebagai bekal di tengah lautan menjaring ikan-ikan.
Heningpun pecah, seiring deru parahu cemara dan gelombang mencipta nada-nada. Layarpun berkibar menantang amukan badai bila tiba-tiba datang menghempas perahu. Seraya menyeruput kopi, Bapak Ningsih beranjak bangun bersiap diri, bergegas arungi luasnya lautan, menyibak gelombang dan memecah gelap serta dinginnya malam. Seperti biasa, istrinya, ibu Ningsih mengikuti dari belakang, sebelum perahu dilayarkan buntalan sarung disodorkan dan sepatah pesan kata mesra ”hati-hati”. Begitupun Ningsih, dengan setia mengantar bapaknya Perahu berlayar, tingalkan pantai. Ningsih berlalu lalang sejenak, duduk di tepi. Kedua tangannya dijanggahkan, bersandar. Sepasang kakinya dibiarkan menjulur, dicium anak ombak mengantar kapuk-kapuk berlian. Tatapnya menjurus jauh, lepas bebas, buntuti kibar layar di sana, di tengah lautan. Seolah perahu itu menuju cakrawala.

Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun cemara menderuh. Ningsih kedinginan, memeluk erat lututnya. Kelopak matanya kian tajam memicing. Tanpak perahu bergoyang terhempas angin, selayak badai menyambar batu karang. Ia panik. Sesaat kemudian angin itu raib, kemudian senyap. Perahu lenyap pada keterbatasan pandang. Ningsipun bangun dari duduknya, menghela nafas dalam-dalam, beranjak menuju rumahnya. Rembulan melingsir keperaduannya.

Di ufuk timur selilit merah semu mewarnai cakrawala. Burung camar riang berdendang kicau serupa instrumen pagi buta. Para perempuan, kaum istri telah jaga dari lelap tidurnya. Sehabis beres-beres dan melakukan kewajiban di dapur. Meraka keluar menuju pantai, berderet menanti perahu-perahu tiba. Dari kejauhan, di tengah laut tampak layar berkibar. Wajah-wajah ceria terbias di antara pernak-pernik buih yang pecah dihablur badai angin. Dan perahu-perahu itu, bergoyang-goyang kian menepi. Bocah-bocah berteriak memanggil-manggil bapaknya, mereka senang kegirangan sebab bapaknya kembali pulang. Suaranya yang lugu beradu nyaring dengan debur ombak dan deru daun cemara diterpa angin. Sedang ibu-ibu mereka, Ningsih hanya bersenyum kecil mengulum kecemasan, khawatir ada salah satu perahu yang tak kembali. Sebab cuaca sedang buruk dan firasatnya mereka juga buruk.

Suasana meriuh. Perahu-perahu telah menepi. Namun, terasa ada yang kurang. Satu perahu masih belum menepi. Ibu Ningsih berdiri tegak menatap jauh ke laut lepas. Wajahnya diliputi kecemasan. Ningsih gelisah, sesekali tengadah. Matahari melak, bertengger di pundak-pundak gelombang berbadai, cahayanya timbul tenggelam. Perahu Bapak Ningsih masih belum juga muncul. Ningsih dan ibunya serta nelayan-nelayan yang lain menanti dengan sabar. Wajah mereka diliputi keresahan. Perasaan takut menjelma. Prasangka burukpun lahir terbayang angin dan badai yang semalaman menghantam batu karang.

Semakin hanyut dalam perasangka-perasangka buruk, semakin pula matahari menyengat badan mereka yang tengah terjurus lurus di atas kepalanya. Ningsih menangis, air matanya tumpah, lebur bersama asin air laut menghantar gelombang. Sementara bocah-bocah itu hanya melongo-longo tak mengerti, melihat Ningsih yang terisak dalam tangisnya. Matahari semakin condong ke ufuk barat. Perahu yang ditunggangi Pak Sujakna masih tak kembali. Hingga malam merenggut senja.

Kesedihan meruah di tepi pantai. Sementara para nelayan yang lain pulang ke rumahnya masing-masing. Ningsih dan Ibunya masih mematung kaku menghadap laut. Air matanya semakin deras mengalir. Rembulanpun mesum malam itu. Dan bintang-gemintang seolah enggan untuk berkedip hiasi malam yang kelam. Ningsih rubuh, tubuhnya jatuh di atas pasir. Keresahan, kecemasan, dan ketakutan oleh perasangka dan firasat buruknya membuatnya putus asa. Bersimpuh tak berdaya, tengadah memanjat do’a penuh harap. Namun, takdir tidak berpihak padanya.

*Penulis adalah Allumnus Sanggar Conglet Al-in’am. Bergiat di Lesehan Sastra Kutub, Tahlilan Sastra Matapena LkiS, Sekolah Seni AfterNuun, dan di komunitas Kosong Yogyakarta. Sekarang masih melanjutkan studinya di Yogyakarta.
E-mail: bilal.leman@yahoo.com.

Puisi

Ayat-ayat Air Mata
:Nor Khofisah

1). Angin telah leleh kirimkan salam
Berbingkai Tuhan
Huruf-huruf beterbangan
Beku ditengah gemuruh
Kesatrea-
Hiluk-pikuk hati memutar senja,
Sementara air mata bersabda
“Aku lahir dengan sebongkah keresahan“
-Pantaskah
Bila tinta berserakan dibujur langit
2). Dua kata itu
Mengungsi-
Terpahat nalar
Naluri
Hingga hasrat
Terlapas
Perih

09 Januari 2009

Oleh: Alimuddin Edmuzghaz
XIIB SMA Pesantren Al-in’am

Tangis

Saat melihat dalam mimpi
Membingkai jemari
Kuhanya bisa diam menangis
Jauh dari langkah ingatan
Tetes air mata kerap terbelenggu
Dengan sejuta angan-angan
Jauh dariku
Tak kusadari tetes air mata
Jadi mutiara cinta.

Oleh: Hoyyiima VIIIB Mts

Lentera Suci

Langkahmu laksana cahaya Ilahi
Bersinar terangi dinding keangkuhan
Tersandung kerikil tajam
Menerjang tanpa rintangan
Celah kehidupan tampak disana
Akankah hakikat muncul
Diujung penantian

Terdengar jauh dilubuk hati
Sebersit asa terlintas dimata
Tatkala lentera kesunyian
Keagungan-Mu
Kalahkan keegohan
Bersimpuh tiada bosan.

Atiqatul Faiziyah.
VII MTsB Al-in’am

Rahasia Bisu


Rindu kian bergemuru
Membisu sepanjang malam
Kutemui sunyi
Sebab tak ada lagi separuh
Paras rembulan antara kait langit

Cakrawala menari bersama
Sayup silir angin iringi fajar Shubuh
Menanti pagi
Di pucuk ilalang serai
Menyungging wajah langit
Semasih kantuk tak menyeretku

Gapura 21 Mie 2009

Oleh: Dedy Hariyono
Kls X SMA Al-in’am

Tak Ada Kata Cinta Buat Sang Penyair

Malam gelap gulita
Bulan mengintip dibalik kabut sunyi
Kau berkta
“Wahai penyair tak ada kata cinta untukmu”
Malaikat Mungkar menjemput
Mungkin hanya tinta hitam
Kanves biru temani politik cinta
Ku eja sebuah kata
Liuk-piuk tubuh kupetik bunga mutiara
Dalam jantung samudra

Ah, engkau kembali berkata:
Tak ada kata cinta untuk penyair
Biar kau menangis, merayu
Aku tetaplah aku,
Wahai sang penyair

16 Mei 2009

Imam Adi Podai. X B SMA Al-in’am

Kasih

Lama menunggu
Berlabuh senyap kutanya
Harap mengalir
Setiap detak jantung
Sejuta impian
Kupasrahkan
Satu hal, mungkin jadi kenyataan
Sebelum malam jemput
Senja hidupmu
“Kau bidadari surga”
Angin pagi datang
Hirup udara pagi

Sa’rawi XII A SMA

Curhat

Adakah Hukum Karma dalam Cinta?

Hello.. kak Redaksi, selamat y atas terbitnya buletin Ijtihad yang perdana ini.
Gini lo k’, aq pux masalah ni.. Aku pernah dapat surat dr cew and dia bilang, ktax suka m aq, tapi Q g’ menyukainya. Jadi aku bls surat itu dg jujur, klo Q g suka padaX
Eitsss... tp kalo yg ni beda, Aq jg prnah ngrim surat cnt ma cew, tp naifnya, cew tu menolakQ. Pa ini yang dinamakan hukum karma???.
Aku bingung ni... ada cew yg suka m aq, tp aku g suka m dia.
Dan ada cew yg Qcinta, tp dia g cinta m aq. Kaci solusi donnkkk..!!! :John seNespa XI SMA Al-In’am

Jawab:
Hallo jg adk...
Aq jg bngung dg mslh adk 2. Tp yg jls gini, jk adk dpt surat cnt dr cew, adk jngn lngsung nolak mentah-mentah g2, kcian kn cew tu, dia pst kcwa bngt!, sbaikx adk ngmong baik2 & apa alsan adk ko ngg’ suka m dia.
Klo yg ni... kk sranin, adk jngn lngsung ngrm srt cnt, sbaikx liat dulu sikp cew tu. Jk uda bnar2 yqn klo dia suka m adk, baru adk krm surt cntx. Pasti Ok!. [Redaksi]

NasibQ Kaleii !!!

Assalamu ‘alaikum... K Ijtihad
Gini ka’ aq suka ma cew. Sebagian tmnx blng klo dia jg suka m q. tp ada jg yg blng, klo dia tdk menyukaiQ. Q bingung nich...?. kya’x dia ngac hrapan g2 m Q. sudah 1 bulan aq PeDeKaTe m dia, tp dia ng’ berubah, malah smakin menjauh drQ, eh... terxta kata sebagian temanx dia sering Joinan m tman akrabq. Gmn donk k’ klo ky’ gini..?. tp q sadar, mungkin q ngg’ pantas m dia soalx q sederhana banget, smentra cew tu sngt cntq. Bukanx cnt tdk hrs memiliki. Nasib...nasib...! :Hasan seNa’as, Kls XIIA SMA P Al-in’am

Jawab
Wa’alaikum salam... Dik...
Ceritanya cew yg adk suka selingkuh ni y....?
Adk yg sbar y... sw2 saat nnt pst adk dpat cnt yg sjati. Tapi mungkin ja cew tu emg g suka ma adk kalei.., paling-paling dia cm ngc hrpan blaka doank. Bs ja kan dia cew 2 uda pux cow sbelumx. Cnt2 kan g bs dipaksain. Beda dg Bakso, itu ru bs dipaksain. Hehehe.... [Redaksi]


Patah HT ni...?

Assalamu ‘alaikum wr-wb.
Hello K Ijtihad yth. aq pux mslh. Gini lo k, q pux pcar, dulux Q-anggap dia kn sll stia pdq, tp trxt dia sll mnghianatiq. Kmudian aq lngsung mtusin hub-Q dgx. Kr2 slh ngg’ y aq brsikap ky g2???. Ika. VIIB Mts

Jawab:
Wa‘alaikum salam wr-wb.
Hello jg. Sbaikx gini donk dik, klo adk lg pux msalh m cowx jgn lngsung ptusn g2, cp tau adk cm coz emosi aj. Mnurut kk ni y, mungkin kemarahn 2 hx sbg bumbu kmesrahan kalie...!. tp klo adk uda bnr2 yqn dg kptusan adk, y Ok lah... ikuti aj pa kta HT adk. Mungkn 2 yg trbaik kaleiiii ! [Redaksi]

Anekdot

Dialog Mayat vs Angel

Setelah beberapa pertanyaan yang di lontarkan oleh Angel, ternyata si Mayat tidak bisa menjawabnya.

Angel : “Hei.. ! Mayat jelek, udah ngga’ bisa ngejawab pertanyaan gue ...!. malah senyum gitu loh....!“

Mayat : “Makanya Angel, pake’ Pepsodent....!, jadi berani unjuk gigi dech...!“. jawab si mayat dengan tenang.

Oleh: Herman Bnasa.
XI SMA P Al-In’am

Ojhen ben Ghuntora


Lakẻ : De’emma’a Lẻ’ ?
Bini : Akemmia gellu ka’.
“swer... swer... tdooot...!“
Lakẻ : Be, akento’ !
Bini : Biesa ka’, mon Ojhen kan ben Ghuntorra.
Lakẻ : Be, acangnga’, ẻghules pala’taon kẻdi’...!!!

Oleh: Herman Arisandy (Kolpo)

Bahtsul Masail

1. Ada seorang pria yg hidup dijaman jahiliyah dg sepuluh istrinya namun stelah Nabi Muhammad SAW datang dg ajaran jarannya, pria itu masuk islam dg istri-istrinya kemudian nabi memerintah kepadanya untuk memilih empat dari yang sepuluh.
Bagaimana kalau pria itu mati sebelum mencerai istrinya yg enam, istri yg mana yg berhak mendapat harta warisan? Dg istri yg mana akan berkumpul disurga kelak dan apakah Iddah seluruh perempuan tersebut ? (Taufiq Umar XII A SMAP)

Jawaban :  _____________________________ 
Sebelumnya aku jelaskan dulu bahwa pria yg kamu maksud itu adalah Sahabat Ghailan Bin Salamah Al-Tsaqafy sebagaimana Hadits berikut :

وأخرج الشافعى وابن ابى شيبة واحمد والترمذى وابن ماجة والنحاس فى ناسخه والدر قطنى والبيهقى عن ابن عمر أن غيلان بن سلمة الثقفى اسلم وتحته عشر نسوة فقال له النبى صلى الله عليه وسلم " امسك منهن أربعا وفارق سائرهن " ۰اﻫ فتح القدير ١/٤٢٤

Kalau seperti itu kejadiannya maka istri yg sepuluh tadi sama sama tidak ada yg mendapatkan warisan artinya bagian mereka yg seperempat atau yg seperdelapan ditangguhkan (Mauquf) sampai ada rekonsiliasi (Shuluh) diantara mereka kemudian dibagi rata atau ada yg lebih tinggi dan lebih rendah. Begitu juga dalam persoalan Iddah masing masing dari mereka wajib menjalaninya sesuai kewajibannya artinya kalau hamil dg melahirkan, kalau tidak hamil dg menunggu selama empat bulan sepuluh hari, kalau pernah haid dg tiga kali dan sterusnya sesuai dg ketentuan yg diterangkan didalam bab Iddah. Hal ini terjadi bukan berarti boleh berpoligami lebih dari empat akan tetapi semata mata karena melihat Dhohirnya saja karena Sang Suami meninggal dunia sebelum menjatuhkan pilihan pada empat orang dari istrinya yg sepuluh.

( فائدة ) يتصور اجتماع اكثر من اربع زوجات كما لو اسلم الكافر عن عشر مثلا واسلمن معه ومات قبل اختيار وكما لو طلق اربعا رجعيا وادعى اخبارهن له بانقضاء العدة فانكرن والحال ممكن فتزوج اربعا آخر ومات وعدة أولئك بدعواهن باقية ففرض الزوجية فى المسئلتين موقوف بين الجميع حتى يقع الصلح بينهن بقسمة بتساو او تفاضل فالزيادة عن الأربع بحسب الظاهر فقط وفى الحقيقة الوارث اربع فى ضمن هؤلاء۰اﻫ قوت الحبيب الغريب ١٨٨

Tentang dg siapa ia di surga, ya tentu dg yg 10 orang tadi, wong dihukumi istrinya semua kok terbukti harus mengadakan Shuluh. Apalagi ada hadits yg menerangkan bahwa setiap laki-laki akan dikawinkan dg empat ribu perawan, delapan ribu janda dan seratus bidadari. Wallahu A’lam Bissawab.

(وَلَهُمْ فِيْهَا أَزْوَاجٌ) من الحور وغيرها (مُطَهَّرَةٌ) من الحيض وكل قذر (وَهُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ) ماكثون ابدا لا يفنون ولا يخرجون (قوله وغيرها) اى نساء الدنيا فقد ورد أن نساء الدنيا يكن اجمل من الحور العين وقد ورد أن كل رجل يزوج بأربعة آلاف بكر وثمانية ايم ومائة حوراء ۰اﻫ حاشية الصاوى ١/١٧


2. Saya ingin bertanya, katanya kalau orang meninggal dunia dihari jum’at selamat dari siksa kubur.
bagaimana kalau ada orang mati dihari jum’at dg cara bunuh diri, apakah orang tersebut bisa selamat dari siksa kubur ? Mohon penjelasannya ! (Noer Azizah X SMAP)

Jawaban :  _____________________________ 
Emang bener gitu, Kok katanya…, Gimana kamu ? ada haditsnya kok, sebelum pertanyaanmu dijawab, yg harus kamu ketahui terlebih dahulu adalah perbedaan antara Fitnah Kubur dan Adzab Kubur (siksa kubur), Fitnah kubur itu adalah pertanyaan malaikat kepada mayyit kalau Adzab kubur adalah siksaan yg akan diterima mayyit karena tidak mampu menjawab pertanyaan malaikat

( فائدة ) ورد أن من مات يوم الجمعة او ليلها امن من عذاب القبر (قوله امن من عذب القبر) قال فى التحفة وأخذ منه أنه لا يسئل وإنما يتجه ذلك ان صح عنه صلى الله عليه وسلم او عن صحابى إذ مثله لا يقال من قبل الرأى ومن ثم قال شيخنا يسئل من مات برمضان او ليلة الجمعة لعموم الأدلة الصحيحة اﻫ والفرق بين فتنة القبر وعذابه أن الأولى تكون بامتحان الميت بالسؤال واما العذاب فعام يكون ناشئا عن عدم جواب السؤال ويكون عن غير ذلك ۰اﻫ اعانة الطالبين ٢/١٤٤

Kemudian tentang hukum bunuh diri sudah jelas Haram dan pelakunya diancam akan masuk neraka sebagaimana dalil berikut :

قال الله تعالى : ( وَلاَ تَقْتُلُوْا اَنْفُسَكُمْ اِنَّ اللهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ عُدْوَانًا وَظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيْهِ نَارًا وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرًا )
قال الواحدى فى تفسير هذه الأية : وذهب قوم الى أن هذا نهى عن قتل الإنسان نفسه ويدل على صحة هذا ما اخبرنا ابو منصور محمد بن محمد المنصورى بإسناده عن عمرو بن العاص قال احتلمت فى ليلة باردة وانا فى غزوة ذات السلاسل فأشفقت إن اغتسلت ان اهلك فتيممت فصليت بأصحابى الصبح فذكرت ذلك للنبى صلى الله عليه وسلم فقال يا عمرو صليت بأصحابك وانت جنب ؟ فأخبرته الذى منعنى من الإغتسال فقلت إنى سمعت الله يقول ولا تقتلوا انفسكم ان الله كان بكم رحيما فضحك رسول الله صلى الله عليه وسلم ولم يقل شيئا ، فدل هذا الحديث على أن عمروا تأول هذه الأية هلاك نفسه لا نفس غيره ولم ينكر ذلك عليه النبى صلى الله عليه وسلم - عن جندب بن عبد الله عن النبى صلى الله عليه وسلم انه قال : ( كان فيمن كان قبلكم رجل به جرح فجزع فأخذ سكينا فحز بها يده فما رقأ الدم حتى مات قال الله تعالى بادرنى عبدى بنفسه حرمت عليه الجنة ) مخرج فى الصحيحين ( وعن ابى هريرة رضى الله عنه قال ، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من قتل نفسه بحديدة فحديدته فى يده يتوجأ بها فى بطنه فى نار جهنم خالدا فيها ابدا ومن قتل نفسه بسم فسمه فى يده يتحساه فى نار جهنم خالدا مخلدا فيها ابدا ) مخرج فى الصحيحين ( وفى حديث ثابت بن الضحاك قال ، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لعن المؤمن كقتله ومن قذف مؤمنا بكفر فهو كقتله ومن قتل نفسه بشيئ عذب به يوم القيامة ) وفى الحديث الصحيح : عن الرجل الذى آلمته الجراح فاستعجل الموت فقتل نفسه بذباب سيفه فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : هو من أهل النار ۰اﻫ الكبائر للذهبى ١۰٤­١۰۵

Akan tetapi walaupun masuk neraka bukan berarti orang yg bunuh diri tadi akan kekal selamanya didalam neraka dan tidak akan diampuni dosanya oleh Allah SWT karena dosa sebesar apapun selain Syirik masih bisa mendapatkan pengampunan Allah SWT.

قال تعالى : إِنَّ اللهَ لاَ يَـغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَـغْفِرُ مَا دُوْنَ ذَلِكَ ، الأية.....
قال ابن رسلان فى الزبد :
يَغْـفِرُ مَا يَشَاءُ غَيْرَ الشِّرْكِ بِهِ خُلُوْدُ النَّارِ دُوْنَ شَكِّ
وقال الرملى الصغير فى شرحه : اى أنه تعالى يغفر ما يشاء من المعاصى غير الشرك أما هو فلا يغفره ومن مات مشركا فهو مخلد فى العذاب بالإجماع وخرج به غيره من المعاصى وإن كانت كبائر لم يتب منها فلا يخلد بها احد ممن مات مؤمنا فى العذاب ۰اﻫ غاية البيان ١٦

Kesimpulannya : karena orang yg mati bunuh diri masih dihukumi beriman (dg catatan ia tidak menghalalkan mati bunuh diri) maka jika secara kebetulan kejadiannya pada hari atau malam jum,at orang tersebut tetap aman dari Fitnah dan Adzab Kubur. Wallahu A’lam Bis Sawab. Tapi walaupun demikian kamu jangan coba coba BUNUH DIRI ya Nak ?

وفى الإحياء للغزالى ، قال صلى الله عليه وسلم : من مات يوم الجمعة او ليلة الحمعة كتب الله له أجر شهيد ووقي فتنة القبر أى وذلك بشرط الإيمان ۰اﻫ تنقيح القول الحثيث ٢۰


3. Bagaimana cara melangsungkan akad nikahnya Orang BISU ? (Sunarto XII A SMAP)

Jawaban :  _____________________________ 
Namanya aja orang BISU (Bicara gak bisa tapi punya nafSU) yg jelas gak bisa melafalkan qabul (قبلت نكاحها و تزويجها بذلك) sebagaimana layaknya Orang Normal maka dalam hal ini Fiqih mengesahkan Nikahnya orang bisu dg memakai bahasa ISYARAH.
وينعقد نكاح الأخرس بإشارته التى لا يختص بفهمها الفطن وكذا بكتابته بلا خلاف على ما فى المجموع ۰اﻫ اعانة الطالبين ٣/٢٧٧

4. Kalau menjual barang yg najis itu kan sah jual belinya, Dan bagaimana hukum dari pupuk organik yg salah satu bahannya dari kotoran hewan ? (Ahmadi X SMAP)

Jawaban :  _____________________________ 
Karena pupuk organik adalah salah satu alternatif masyarakat ketika harga pupuk yg dikeluarkan pemerintah melambung maka, dalam hal ini Ulama KHILAF, Madzhab Syafi’e mengatakan tidak sah, Malikiyah mengatakan SAH. Jangankan Cuma kotoran hewan Bahkan kotoran manusiapun boleh dijual Cuma Makruh hukumnya. Jadi kamu ikut pendapat malikiyah aja..! Gitu aja kok repot..! hitung-hitung nambah penghasilan siapa tau Tai Sapi kamu banyak yg beli.

وأجاز بعض المالكية بيع النجاسات التى تدعو الضرورة الى استعمالها كالرجيع والزبل الذى يتخذ فى البساتين ولا بأس عند الحنفية ببيع روث ابهائم لتسميد الأرض ويكره بيع العذرة (رجيع الآدمى) والصحيح عندهم جواز بيع المتنجس كالزيت الذى خالطته نجاسة ۰اﻫ نظرية الضرورة الشرعية للزحيلى ٢٣١

5. Ada seseorang melakukan ibadah sedangkan orang itu tidak tau apakah yang dilakukan Talfiq atau tidak karena dia tidak tahu bagaimana yg sebenarnya menurut Syafi’eyah, Malikiyah, Hambaliyah dan Hanafiyah. Bagaimana ibadah yg dilakukan orang tersebut menurut perspektif islam ? (Siti Rahna VIII B MTs)

Jawaban :  _____________________________ 
Kamu harus paham dulu apa yg dimaksud Talfiq. Talfiq itu adalah mencampur pendapat dua orang Imam dalam satu masalah yg nantinya masing masing dari dua orang Imam tadi tidak ada yg mengesahkan contoh : Ada orang yg wudlu tanpa menggosok anggota wudlu’nya dg men-Taqlid Imam Syafi’e dan menyentuh wanita yg bukan mahramnya dg men-Taqlid Imam Malik dan kemudian Shalat maka, Shalat orang ini tidak sah (batal) menurut pendapat kedua Imam diatas. Syafi’e tidak mengesahkan karena wudlu’ orang ini dihukumi batal setelah menyentuh PR yg bukan mahramnya. Malik membatalkan karena wudlu’ orang ini dihukumi batal alias tidak sah karena tanpa menggosok anggota wudlu’nya. Hukum Talfiq tidak boleh kecuali menurut Malikiyah yg membolehkannya tetapi hanya didalam urusan ibadah saja.

الخامس من شروط التقليد عدم التلفيق بأن لا يلفق فى قضية واحدة ابتداء ولا دواما بين قولين يتولد منهما حقيقة لا يقول بها صاحباهما واشتراط عدم التلفيق هو المعتمد عندنا وعند الحنفية والحنابلة واما عند المالكية فيجوز التلفيق فى العبادات فقط ۰اﻫ تنوير القلوب ٣٩٧

والقول بجواز التلفيق ونحوه من باب التيسير على الناس ۰اﻫ نظرية الضرورة الشرعية للزحيلى ٢٧٠

وكذا اذا توضاء ومس بلا شهوة تقليدا للإمام مالك ولم يدلك تقليدا للشافعى ثم صلى فصلاته باطلة لاتفاق الإمامين على بطلان طهارته (وقوله على بطلان طهارته) اى لأنه مس وهو مبطل عند الشافعى ولم يدلك وهو مبطل عند الإمام مالك ۰اﻫ اعانة الطالبين ٤/٢١٩

Kemudian tentang ibadah orang yg kamu tanyakan itu jika mengacu pada sebagian Ta’bir diatas dan berikut ini tetap dihukumi SAH oleh Fiqh walaupun tidak mengetahui terjadi Talfiq atau tidak dan tidak mengetahui siapa yg memfatwakan karena apa saja yg dikerjakan Orang Awam yg sesuai dg salah satu pendapat seorang Imam dihukumi SAH walaupun secara kebetulah dg alasan Al-a’my La Madzhaba Lah (Orang awam tidak punyak madzhab) .

ونقل الجلال السيوطى عن جماعة كثيرة من العلماء أنهم كانوا يفتون الناس بالمذاهب الاربعة لاسيما العوام الذين لا يتقيدون بمذهب ولا يعرفون قواعده ولا نصوصه ويقولون حيث وافق فعل هؤلاء قول عالم فلا بأس به – ومن قلد من يصح تقليده فى مسئلة صحت صلاته فى اعتقاده بل وفى اعتقادنا لأنا لانفسقه ولا نعده من تاركى الصلاة فإن لم يقلده وعلمنا أن عمله وافق مذهبا معتبرا فكذلك على القول بأن العامى لا مذهب له وإن جهلنا هل وافقه ام لا لم يجز الإنكار عليه ۰اﻫ بغية المسترشدين ١٠

قال الإمام ابن عبد السلام : ومن اقتدى بقول عالم فقط سقط عنه الملام ۰اﻫ فتاوى الشيخ المغربى المالكى ١٢٧

6. Assalamu’alaikum Saya mau nanya Ustadz, Dikatakan darah apakah darah yg keluar setelah keguguran, sedangkan yg keluar masih berupa segumpal darah ? (Halimatus Sa’diyah X SMAP)

Jawaban :  _____________________________ 
Kok sampai keguguran siih… dibawa ke dukun pijat yaaa? Darahnya dihukumi NIFAS karena walaupun yg keluar hanya segumpal darah oleh Ulama tetap dikatakan melahirkan.

والنفاس هو الدم الخارج عقب الولادة ومثل الولادة إلقاء العلقة وهى الدم الغليظ المستحيل من المنى سميت بذلك لأنها تعلق بما لاقته ۰اﻫ حاشية الباجورى على فتح القريب ١/١٠٩

7. Assalamu’alaikum, Alhamdulillah ternyata sekarang sekolah kita Al-in’am semakin hari tambaha maju dan beken dg akan diterbitkannya BULETIN edisi pertama dimana hal ini bisa menampung aspirasi dan karya – karya kami khususnya pertanyaan seputar agama yg terus mengganjal dibenak kami karena kami tidak peluang untuk bertanya. Ceritanya seperti ini, Sebut saja Mrs X dia itu punya suami dimana untuk memenuhi kebutuhan keluarga suaminya itu harus merantau ke Negri Jiran malaysia tapi sebelumnya suami tersebut berjanji disana hanya dua bulan, pada kenyataanya dalam waktu empat tahun tidak datang terus istrinya dibelakang menikah lagi dan dikaruniai anak. Setelah empat tahun lebih suaminya datang ke istrinya, memergoki sang istri sudah menikah lagi lantas suaminya (yg pertama) pergi tanpa mengucapkan Talaq, yg jadi pertanyaan :
a. Apakah sang istri itu dg suaminya yg kedua dihukumi berzina dan bagaimana statusnya mengingat sampai sekarang suaminya yg pertama belum menjatuhkanTalaq ?
b. Apakah anak dari suami yg pertama dg anak dari suami yg kedua mahram ?
c. Bagaimana tentang janji yg diucapkan suaminya yg pertama ?

Jawaban :  _____________________________ 
a. Tidak dihukumi berzina dan nikahnya SAh dg catatan disaat akan menikah dg suami yg kedua dia dan walinya berdasarkan kabar dari orang yg dipercaya (Tsiqah) bahwa suaminya sudah men-talaqnya atau sudah mati kemudian anak yg dihasilkan dari pernikahan itu tetap Intisab kepada ayahnya (suami yg kedua) karena wati’-nya dihukumi wati’ syubhat. Akan tetapi karena suaminya yg pertama kenyataanya belum mati dan belum menjatuhkan Talaq maka hingga saat ini statusnya tetap sebagai istrinya yg sah. Artinya dg kedatangan suaminya dari perantauan pernikahan dg suaminya yg kedua langsung batal seketika dg sendirinya.
Catatan : jika pernikahannya dg suami yg kedua tidak dg Ikhbaru Tsiqatin maka wati’nya dihukumi zina dan anak yg dihasilkan tidak Intisab pada ayahnya.

(مسئلة) اخبرها ووليها عدل بطلاق زوجها او موته وصدقاه جاز لها أن تتزوج ولا اثم عليها ولا عقوبة وليس للقاضى أن يعترضها بخلافه هو فلا يجوز له تزويجها الا بالبينة ولو وصل الزوج وانكر الطلاق ولم تقم به بينة صدق بيمينه وتبين بطلان النكاح الثانى لكن وطؤه شبهة لا حد فيه والأولاد الحاصلون منه منسوبون الى الواطئ ونكاح الأول باق وعليها عدة الشبهة ۰اﻫ تلخيص المراد من فتاوى ابن زياد ٢١٣

b. jelas mahram doong wong ibunya satu orang. (dg catatan pada sub a)
والمحرمات اى المحرم نكاحهن بالنص اربع عشرة سبع بالنسب وهى الأم وان علت – والأخت شقيقة كانت او لأب او لأم ۰اﻫ فتح القريب ٤٥

b. Ya… yg namanya ingkar janji tentunya hukumnya DOSA, akan tetapi hal ini sama sekali tidak punya pengaruh apa apa terhadap hukum nikah PR tadi dg suaminya yg kedua karena yg jadi patokan adalah kepastian bahwa suaminya yg pertama sudah men-talaq atau sudah meninggal.

(ومن معاصى اللسان الغيبة – والخلف فى الوعد اذا وعده وهو يضمر الخلف) قال الله تعالى يأيها الذين امنوا اوفوا بالعقود قيل هى العقود التى يتعاقدها الناس بينهم قال الفيومى والخلف فى الوعد عند العرب كذب ۰اﻫ مرقاة صعود التصديق ٦٨-٦٩

8. Apakah betul bahwa saya ketika berpuasa dibulan Ramadlan boleh mengunyah makanan asalkan tidak ditelan ? Lantas bagaimana dg MEROKOK apakah tidak membatalkan juga pada puasa ? (D.Junaidi XII B SMAP)

Jawaban :  _____________________________ 
Ya betul itu, kamunya aja yg gak percayaan cuma Makruh hukumnya bagi yg bukan JURU MASAK karena dihawatirkan tertelan, Kalo bagi juru masak baik laki laki atau atau perempuan maka hukumnya mubah.
(باب ما يكره فى الصوم) اى لاجله (وهو) عشرة على ما يأتى (مشاتمة) (وذوق الطعام) خوف الوصول الى حلقه (قوله خوف الوصول الى حلقه) اى او تعاطيه لغلبة شهوته ومحل الكراهة ان لم تكن له حاجة أما الطباخ رجلا كان إمرأة ومن له صغير يعلله فلا يكره فى حقهما ذلك قاله الزيادى ۰اﻫ الشرقاوى ١/٤٤٣-٤٤٥

Tentang masalah ROKOK apanya yg kamu ragukan Wong jelas didalam asap rokok ada a’innya terbukti dg adanya abu didalam pipa rokok (cangklong, madura) ya jelas membatalkan puasa dong.

(فائدة) لا يضر وصول الريح بالشم وكذا من الفم كرائحة البخور او غيره الى الجوف وان تعمده لأنه ليس عينا وخرج به ما فيه عين كرائحة النتن يعنى التنباك لعن الله من احدثه لأنه من البدع القبيحة فيفطر به وقد افتى به الزيادى بعد أن افتى أوّلا بعدم الفطر قبل أن يراه ۰اﻫ بغية المسترشدين ١١١-١١٢

9. a. Ada sepasang suami istri yg nikah setelah istrinya hamil istilahnya PKK (Perkawinan Karena Kecelakaan, se ekabin ngandung gellu ho ho ho…) dan ia melahirkan seorang anak perempuan setelah dewasa anak itu mau dikawinkan, Siapakah wali dari anak tersebut apakah ayahnya selaku wali mujbir atau langsung ditahkim?
b. Ada seorang laki-laki yg kawin lagi tanpa sepengatahuan istrinya yg pertama, agar tidak terjadi persoalan didalam keluarganya ia tidak pernah mengaku kalau sudah kawin lagi, dg begitu apakah ia jatuh Talaq dg istrinya yg kedua ?
c. Seumpama ada orang laki laki ditanya oleh temannya apakah kamu sudah berkeluarga atau masih bujangan? Ia menjawab, aku masih bujangan. Dg menjawab seperti itu apa ia jatuh Talaq ? (Ust. Moh. Manshur Ibnu Mas’ud, A.Ma)

Jawaban a :  _____________________________ 
Yg menjadi wali dari anak itu adalah HAKIM dg alasan Zina tidak menyebabkan kemahraman bahkan anak yg dihasilkan dari zina boleh dikawin oleh bapaknya (az zani) .
يا سيديَ من وَلِيْ بنتِ الزنا لها أخ من امــها فَبَيِّـنَا
هل هى للحاكم او اخـيها لأنه معــصب لديــها
اقول والولي فى ذى المسئلة بلا خفا الحاكم يا ذا المعضلة
لأنه على الـذى تقـررا لما الـزنا لم تك حرمـة ترى
فليـس للأخ لـها الولاية فكـن لذا المسطور ذا دراية
۰اﻫ جواهر الصفا فى بعض فتاوى شيخنا طيفور على وفا ٣
للزانى نكاح ام من زنى بها ونكاح بنتها كما ان له نكاح المزنى بها نفسها ولأبيه وابنه نكاحها لأن الله تعالى امتن على عباده بالنسب والصهر فلا يثبت كل منهما بالزنا ۰اﻫ الباجورى ٢/١١٢-١١٣
Jawaban b & c :
Karena jawaban seperti itu termasuk KINAYAH maka jatuh Talaq jika diniati Talaq dan tidak jika tidak. (Ustadz.. belakangan pertanyaannya jangan nyindir lagi yaaa…..!)
مسألة : اذا قال لشخص انت عازب ام متزوج فقال عازب فهل تطلق زوجته ام لا ؟ واذا قيل له ألك زوجة فقال لا كاذبا ، تطلق ام لا ؟
اجاب : هو كناية ان نوى به الطلاق والا فلا ۰اﻫ ترغيب المشتاق ١٢٠

10. Tanpa mengurangi rasa hormat kami akan menanyakan sesuatu yg berhubungan dg fiqh, Kenapa seseorang yg dicerai 3X apabila mau Ruju’ si istri diharuskan bersuami lagi dan diwajibkan menjalani iddah padahal walaupun tidak ada iddah tetap tidak diperbolehkan Ruju’ ? (Mariyatul Qibtiyah X SMAP)

Jawaban :  _____________________________ 
Mengenai keharusan bersuami lagi sebelum Ruju’ itu sudah NASH Al-qur’an dan Hadits nak…. Jadi gak bisa diganggu gugat. Memang dari sononya kayak gitu.
قال تعالى : (فإن طلقها) اى ثلاثا (فلا تحل له من بعد حتى تنكح زوجا غيره)
Kemudian tentang Iddahnya dari suami yg kedua itu diwajibkan bukan hanya karena suami yg pertama mau Ruju’ tetapi untuk memastikan bahwa didalam rahimnya tidak ada peninggalan dari suami yg kedua, bahkan walaupun suaminya yg pertama tidak punya rencana Ruju’ jika dicerai oleh suami yg kedua tetap wajib menjalani IDDAH. Intinya setiap perceraian yg didalmnya terjadi Wathi’ ada IDDAH-nya, walaupun alasannya ada yg rasional (seperti untuk mamastikan kekosongan rahimnya, masih bersedih atas meninggalnya suaminya) dan irasional (Litta’abbud) seperti kewajiban ber-iddah bagi PR yg ditinggal mati suaminya sebelum Wathi’ . Wallahu A’lam Bissawab. Yg rajin belajar yaaa…. Jangan kebanyakan tidur…!

(قاعدة) كل فرقة من طلاق او فسخ بعد الوطء ولو فى الدبر او استدخال الماء المحترم يجب العدة ۰اﻫ الأشباه والنظائر ٢٦٨
(وشرعا تربص المرأة مدة يعرف فيها براءة رحمها بأقراء او أشهر او وضع حمل)..وكان الأولى للشارح ان يزيد او للتعبد او لتفجعها على زوجها فان كلامه قاصر على معرفة براءة الرحم فقط وعبارة غيره لمعرفة براءة رحمها او للتعبد او لتفجعها على زوجها والمغلب فيها التعبد بدليل عدم الإكتفاء بقرء واحد مع حصول البراءة به وبدليل وجوب عدة الوفاة وان لم يدخل بها ۰اﻫ الباجورى مع هامشه ٢/ ١٦٨

11. Di desa kami, tepatnya di desa Banjar Barat ada sebuah ladang yg kebetulan disitu ketika hujan turun masyarakat sekitarnya sering menemukan emas, Bagaimana hukum emas tersebut, Apakah menjadi hak milik orang yg menemukan atau pemilik ladang ?
(Asniyah X SMAP)

Jawaban :  _____________________________ 
Karena emas itu tidak ditemukan di tempat umum seperti jalan raya, masjid, madrasah atau Ardlul Mawat maka emas tersebut menjadi hak milik pemilik tempat dimana emas ditemukan jika diakui sebagai hak miliknya, jika tidak maka menjadi hak milik orang yg menemukan.

واذا وجد شخص بالغا كان او لا مسلما كان او لا فاسقا كان او لا لقطة فى موات او طريق فله اخذها وتركها ولكن اخذها اولى من تركها ان كان الآخذ لها على ثقة من القيام بها (قوله فى موات) او طريق ومنه الشارع فانه الطريق النافذ كما مر ومثله المسجد والرباط والمدرسة ونحوها من محال اللقطة وخرج بذلك ما وجد فى موضع مملوك فليس لقطة بل هو لمالكه ان ادعاه والا فلمن تلقى الملك عنه وهكذا حتى ينتهى الامر الى المحيى فهو له هذا هو المعتمد وقيل هو له ان ادعاه وان لم يدعه فهو لقطة كما قاله المتولى واقره فى الروضة ۰اﻫ الباجورى ٢/٥٢-٥٣

12. Ustadz, ada suatu hal penting yg akan saya tanyakan tentang Mahram. Begini, kebetulan saya punya kakek mertua yg sekarang kawin lagi. Bagaimana saya dg istri beliau ?
(Mazani XII A SMAP)
Jawaban :  _____________________________ 
Istri kakek mertuamu yg baru itu bukan mahrammu, karena dia bukan nenek istri kamu yg dari Nasab atau radla’.

هذا هو اسبب الثالث وهو المصاهرة فيحرم على التأبيد اربع احداهن أم امرأتك وكذا جداتها بمجرد العقد سواء فى ذلك من النسب او الرضاع لقوله تعالى " وأمهات نسائكم "۰اﻫ كفاية الأخيار ٢/٥٧

13. Assalamu’alaikum Pak kiai, Saya ingin bertanya soal Tasawwuf yg membahas tentang Zuhud, saya mendengar ari guru saya bahwa sanya zuhud itu titik tekannya pada dunia, Apa itu benar dan bagaimana penjelasannya ? (Muzdalifah X SMAP)

Jawaban :  _____________________________ 
Ya benar. Lebih jelasnya gini, Zuhud itu adalah dg menjaga hati agar tidak cinta dunia dan terpesona akan keindahannya bukan tidak mengerjakan sesuatu yg ada kaitannya dg dunia seperti berdagang, bertani dan bentuk bentuk mata pencaharian yg lain. Artinya zuhud itu bukan tidak bekerja mencari nafkah apalagi kalau sudah punya anak dan istri.

وحقيقة الزهد فى الدنيا هو ترك الميل اليها بالمحبة لا بخلو اليد من الدنيا لعدم نهى الشارع عن التجارة وعن عمل الحرف ولا قائل بذلك – ثم لا يخفى ان الزاهدين ما زهدوا حقيقة الا فيما لم يقسم واما ما قسم لهم فلا يصح لأحد الزهد فيه بأن يتركه وانما الزهد فيه يكون بترك الميل اليه عادة بحيث لا يبخل به عن مستحقه ولا يشتغل به عن ربه ۰اﻫ المنح السنية على الوصية المتبولية ٤

اما المعيل فلا يـجوز قـعوده عن مكسب لعياله متوكلا

14.Assalamu’alaikum. Gini, saya memiliki yg sangat mengganggu pada ketenangan, kedamaian jiwa. Kata sang penindas “ Setiap ada gerak itu akan hancur / mati “. Apakah kelak disurga kita akan hancur lagi? kan disana ada gerak dan setiapa gerak itu akan musnah contoh manusia, pohon dll.
(Anshori Sapu jagat XII A SMAP, Ketua Umum Sanggar Conglet)

Jawaban :  _____________________________ 
Masalah kecil kaya’ gini udah bikin lo pusing..? Pantesan sering kulihat wajahmu redup kaya’ Conglet. Makanya jangan keseringan baca Sang Penindas Ntar hatimu btul2 ketindas. Gini Kalau disurga orang akan mati lagi berarti gak ada gunanya doong masuk surga. Katanya Surga tu balasan bagi mereka yg beriman n beramal baik, masak sudah susah susah gitu di dunia setelah berhasil dimasukkan ke surga hanya untuk di MATI-kan lagi. Selain itu kalo disana orang mati lagi bararti Allah Bohong dong, Tuhan kok bo’ong..? itu mustahil. Karena Firman-Nya
كل نفس ذائقة الموت
Artinya : Setiap jiwa akan mencicipi yg namanya maut (satu kali dan tidak akan pernah mati lagi). Untuk lebih jelasnya bacalah dalil berikut…!

(وَلَهُمْ فِيْهَا أَزْوَاجٌ) من الحور وغيرها (مُطَهَّرَةٌ) من الحيض وكل قذر (وَهُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ) ماكثون ابدا لا يفنون ولا يخرجون (قوله وغيرها) اى نساء الدنيا (قوله وكل قذر) اى كالنفاس والبصاق والمخاط وليس فى الجنة إنزال ولا حمل ولا ولادة وليس الأكل والشرب عن جوع وظماء (قوله لا يفنون) اى ولا يمرضون ولا تبلى ثيابهم ولا يفنى شبابهم (قوله ولا يخرجون) اى لقوله تعالى " وما هم منها بمخرجين ۰اﻫ حاشية الصاوى ١/١٧

و أخرج البخارى ومسلم وغيرهما عن ابن عمر عن النبى صلى الله عليه وآله وسلم قال : يدخل اهل الجنة الجنة واهل النار النار ثم يقوم مؤذن بينهما يا أهل النار لا موت ويا أهل الجنة لا موت كل هو خالد فيما هو فيه. ۰اﻫ فتح القدير للامام على الشوكانى ١/٥٥-٥٦

Kesimpulannya, di surga itu jangankan mati sakit aja kaga’. Kemudian tentang buku Sang Penindas yg You baca, kalo aku sih husnud dzon aja cz maksud buku itu “ setiap gerak yg ada dibumi suatu saat akan hancur juga “ dan ini sesuai dg Firman Allah SWT.

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ وَيَبْـقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُوْ الْجَلاَلِ وَاْلإِكْـرَامِ
15.Ust. Aku mau tanya, Gini ketika aku pulang kerumah waktu nenekku meninggal aku nangis disampingnya dan aku mencium wajah nenek untuk yang terahir kalinya, tapi aku kaget ketika kerabatku yg lain bilang padaku, kalau mencium nenek itu tidak boleh nangis karena mereka takut air mataku jatuh ke wajah nenek. Emangnya kalau air mataku jatuh kewajah nenek air mata itu jadi apa di akhirat nanti? (Imam Santoso X SMAP)

Jawaban :  _____________________________ 
Sebelumnya aku ucapkan Innaa Lillahi Wa Innaa Ilaihi Raji’uun semoga arwah nenekmu tenang disana dan dosa-dosanya diampuni oleh Allah. Oya nak… tentang mencium orang yg sudah mati (yg sama jenis atau tidak tapi mahram) baik kerabat dekat atau bukan hukumnya diperbolehkan didalam islam karena hal seperti ini pernah dikerjakan Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq kepada Baginda Rasul SAW. Disaat beliau meninggal dunia. Hukum menangisinya juga demikian. Mengenai air matamu entah ya.. jadi apa ya..? jadi Es Batu kali.

الحديث الرابع عن عائشة (ان ابا بكر دخل فبصر برسول الله صلى الله عليه وآله وسلم وهو مسجًّى ببرده فكشف عن وجهه واكب عليه فقبـله) رواه البخارى وانسائى والامام احمد بن حنبل ، وهو يفيد مشروعية تسجية الميت قال النواوى وهو مجمع عليه وحكمته صيانته من الإنكشاف عن الاعين قال اصحاب الشافعى ويلف طرف الثوب المسجى به تحت رأسه وطرفه الآخر تحت رجليه لئلا ينكشف منه قال وتكون التسجية بعد نزع ثيابه التى توفى فيها لئلا يتغير بدنه بسبها (وقوله فقبله) يفيد جواز تقبيل الميت تعظيما وتبركا لأنه لم ينقل ان احدا من الصحابة انكر على ابى بكر رضى الله عنه فكان اجماعا ويؤيده ما ثبت عند الترمذى وصححه وابن ماجه والامام احمد بن حنبل " ان النبى صلى الله عليه وآله وسلم قبل عثمان بن مظعون وهو ميت " ۰اﻫ تعليقات احكام الاحكام ٢/١٧٦-١٧٧

ويجوز البكاء على الميت بغير ندب ولا نياحة لما روى جابر ان رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم قال يا ابراهيم انا لا نغنى عنك من الله شيأ ثم ذرفت عيناه فقال له عبد الرحمن بن عوف يا رسول الله أتبكى أولم تنه عن البكاء قال لا ولكن نهيت عن النوح۰اﻫ المهذب ١/١٣٩
سهر العيون لغير وجهك باطل وبكائهن لغير فقدك ضائع
۰اﻫ شرح الحكم ٢/١٠٠

16. Assalamu’alaikum. Kami ingin bertanya tentang Iddah Ust. Apa alasan Qaul jadid yg berpendapat bahwa iddahnya yg putus haidnya adalah sampai Sinnul Ya’si ? mengapa kok sampai sedemikian lamanya ? padahal pada hakikatnya tujuan dari pada Iddah itu adalah untuk meyakinkan atau mengetahui apakah didalam PR yg beriddah tersebut ada janinnya atau tidak. Mohon penjelasannya! (Hendri XII B SMAP)


Jawaban :  _____________________________ 
Secara umum alasan Qaul Jadid adalah Firman allah yg berbunyi :
والمطلقات يتربصن بأنفسهن ثلاثة قروء
Akan tetapi hal ini bukan harga mati yg tidak bisa ditawar, ada Qaul Qadim yg difatwakan Imam Al-Barizi dari syafi’iyah yg mengatakan PR itu cukup menunggu dalam waktu 9 bulan kemudian menjalani Iddah selama 3 bulan sesuai dg ketentuan asalnya. (Tentang makna yg terkandung didalam wajibnya Iddah bacalah jawaban soal NO. 10)

(ومن انقطع دمها لعلة) لعلة (كرضاع ومرض تصبر حتى تحيض) فتعتد بالأقراء (او تيأس فبالأشهر) وان طالت مدة الإنتظار (او لا لعلة) تعرف (فكذا فى الجديد) تصبر حتى تحيض فتعتد بالأقراء او تيأس فتعتد بالأشهر (وفى القديم تتربص تسعة أشهر) مدة الحمل غالبا (وفى قول) من القديم (ابع سنين) اكثر مدة الحمل (وفى قول) مخرج عليه (ستة أشهر) اقل مدة الحمل لظهور امارته فيها وجبت الأقراء (ثم تعتد بالأشهر) اذا لم يظهر حمل .
(قول المتن تسعة اشهر) استدل له فى القديم بما رواه سعيد بن المسيب عن عمر قال البيهقى عاب الشافعى على من خالف أثر عمر وقال قضى به امير المؤمنين بين المهاجرين والأنصار ولم ينكر عليه فكيف يجوز مخالفته قال البارزى وافتيت
به لما فيه من دفع الضرر عن النساء لاسيما فى الشواب وكما فى التحيرة تعتد بثلاثة أشهر واعلم أن محصل اقوال القديم المذكورة اعتبار مدة الحمل الغالب او الأكثر او الأقل۰اﻫ قليوبى وعميرة على المحلى ٤/٤٢-٤٣

17.Ada seorang penjual kain yg meninggal dunia setelah memberi kesempatan khiyar kepada salah satu pembelinya. Bagaimana hukum khiyar-nya menurut Imam yg Empat dan tunjukkan dalilnya ? (Syafiq Mas’ud X SMAP)


Jawaban :
Menurut Aimmatus Tsalatsah (Malik, Syafi’I dan Ahmad) Khiyarnya tetap sah akan tetapi dipindahkan kepada Ahli waris. Menurut Abu Hanifah Kiyarnya batal dan barangnya menjadi hak milik pembeli (Musytari).

ومن ذلك قول الائمة الثلاثة ان من له الخيار اذا مات ينتقل الحق الى وارثه مع قول ابى حنيفة ان الخيار يسقط بموته وفى الوقت ينتقل الملك فيه الى المشترى فى مدة الخيار ان كان الميت البائع ۰اﻫ ميزان الكبرى ٢/٦٤

-Jika anda memiliki barbagai persoalan yang kerap kali berhubungan dengan hukum keagamaan, atau bahkan berkaitan dengan hidup kalian sehari-hari, jangan sungkan-sungkan, tanyakan langsung dan kirimkan naskah anda ke meja redaksi buletin Ijtihad, pastikan semua masalah anda akan terjawab tuntas.
:Ust. Mukhshi Mas'ud.